BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Penyediaan
sumber belajar tentunya dirasa masih kurang memberikan manfaatnya secara
maksimal jika tanpa didukung dengan pengadaan fasilitas pendukung lainnya serta
bagaimana kinerja personalia dalam mengelola organisasi sumber belajar tersebut.
Suatu organisasi yang memiliki manajemen yang baik pasti berawal dari bagaimana
kinerja para anggota personalianya. Suatu organisasi sumber belajar baru dapat
berjalan apabila didukung oleh tenaga yang kompeten, dinamis, dan cukup
jumlahnya. Maka dari itu sebelum mengelola organisasinya kelola dahulu tenaga
personalianya. Pertimbangkan bagaimana SDM para calon tenaga personalia yang
akan ditempatkan di bagiannya masing-masing, pertimbangkan kebutuhannya dalam
organisasi tersebut jangan sampai kekurangan atau kelebihan karena hal semacam
ini juga harus dikelola dengan baik dan benar.
Kinerja
personalia yang baik akan berdampak pada penciptaan keluaran yang baik pula
yang dapat dirasakan oleh semua pihak khususnya para pengguna yang tidak lain
adalah subjek-subjek pendidikan baik itu siswa, mahasiswa, maupun guru bahkan
para peneliti yang bergerak di bidang pendidikan. Begitu pula dengan
fasilitasnya, fasilitas yang lengkap akan menambah value positif pula dalam penciptaan organisasi yang kondusif demi
meningkatkan kebermanfaatan suatu sumber belajar. Dengan fasilitas yang baik,
sumber belajar seolah memiliki kekuatan, semua peralatan berdaya guna, produksi
media meningkat sehingga pengunjung merasa tertarik dan semakin banyak yang
datang.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa fungsi fasilitas
dan ada berapa macam fasilitas fisik
yang tersedia dalam organisasi sumber belajar itu?
2.
Bagaimana peran dan
fungsi personalia dalam organisasi sumber belajar?
3.
Ada berapa kelompok
tenaga personalia dalam mengelola organisasi sumber belajar?
C.
TUJUAN
1.
Mengetahui fungsi dan
macam jenis fasilitas fisik dalam
organisasi sumber belajar.
2.
Mengetahui peran dan
fungsi personalia manajemen organisasi sumber belajar.
3.
Mengetahui
kelompok-kelompok dalam pengelolaan organisasi sumber belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. FASILITAS
FISIK SUMBER BELAJAR
Fasilitas
belajar merupakan salah satu faktor eksternal untuk mendukung prestasi belajar
siswa di sekolah. Suharsimi Arikunto (1997:6) “Fasilitas belajar adalah segala
sesuatu yang dapat memudahkan dan
melancarkan pelaksanaan sesuatu usaha. Fasilitas belajar sangat penting dalam
proses pembelajaran untuk mendukung kegiatan pengajaran dan juga dapat menimbulkan
minat dan perhatian dari siswa untuk mempermudah penyampaian materi
pembelajaran.
Fasilitas
fisik dalam organisasi sumber belajar berfungsi untuk menunjang dan menggalakan
kegiatan progam organisasi sumber belajaragar semua kegiatan belajar tercebut
dapat berjalan dengan efisien. Dengan fasilitas yang baik, sumber belajar
seolah memiliki kekuatan, semua peralatan berdaya guna, produksi media
meningkat dan pengunjung merasa tertarik dan makin sering datang.
Untuk
mewujudkan fungsi-fungsi dan kegiatan atau progam organisasi sumber belajar
dituntut memiliki fasilitas-fasilitas (fisik) yang memadai. Fasilitas fisik
yang di maksud disini antara lain:
a.
Studio audio visual
yang digunakan untuk memproduksi progam-progam film pembelajaran.
b.
Studio audio yang
menanggani segala sesuatuyang berkaitan dengan produksi dan siaran media audio
untuk pendidikan
c.
Studio foto grafi untun
memproduksi media foto untuk kepentingan pendidikan
d.
Studio desain grafis
komputer dan animasi komputer yang menanggani produksi progam pembelajaran
berbasis komputer
e.
General purpose worskop
yaitu ruang yang dimaksudkan untuk menunjang kegiatan produksi alat peraga atau
media tempat guna
f.
Studio percetakan yang
menanggani fotocopy, produksi dan pengembangan bahan ajar dalam bentuk buku
tercetak
g.
Maintenance workskop
yang bertanggungjawab untuk pemeliharaan semua peralatan dan lain-lain.
hal yang perlu diperhatikan dalam
hubungannya dengan fasilitas fisik ini antara lain yaitu masalah perencanaan
fasilitas agar dapat berfungsi secara efektif dan efisien. Perancang fasilitas
organisasi sumber belajar sebaiknya di buat bersama dengan pengembang
intruksional, ahli media teknisi, tenaga bantu ahli kurikulu. Dosen dan juga
saran atas permintaan mahasiswa. Perencanaan dibuat sedemikian rupa sehingga
dapat mengembangkan spesifikasi pelaksaa kegiatan belajar mengajar.
Perencanaan fisik hendaknya
mempertimbangkan hal-hal berikut:
a.
Ruang-ruang yang ada
hendaknya disesuaikan dengan rancangan pengembangan intruksional yang sangat
efektif untuk belajar dan mengajar
b.
Tersedianya plataran
parkir yang cukup untuk pengunjung yang akan melakukan kegiatan latihan,
workshop, demonstrasi, maupun rapat atau diskusi
c.
Fasilitas yang ada
dapat digunakan pada jam-jam di luar perkuliahan dan kalau perlu pada masa
liburan atau minggu tenang
d.
Perabot hendaknya
fungsional dan menarik serta dilengkapi dengan peralatan yang memadai
e.
Mudah mendapatkan
aliran listrik pada tiap ruangan, lampu cukup terang disediakan telepon dan air
conditioning
f.
Kelembaban udara dijaga
agar tidak mempercepat kerusakan peralatan
g.
Pengaturan dan
penempatan carrel/boaath tidak terlalu dekat dengan ruangan produksi/ruang
seminar agar orang yang membaca atau mendengarkan audio tidak terganggu
h.
Apakah ruangan tempat
penyimpanan peralatan audio visual sudah layak dan aman
i.
Apakah gedung
dilengkapi lift agar mudah bila mengangkutdan menurunkan barang di pusat sumber
belajar
j.
Luas dan jumlah sarana
prasarana yang menrupakan fasilitas bergantungpada jumlah klien dan banyaknya
kegiatan
k.
Kebutuhan ruangan
didasarkan atas kegiatan dan kecenderungan perkembangan untuk masa yang akan
datang dengan memperhitungkan perabotan dan peralatan yang akan digunakan
l.
Gudang khusus tersebut
harus disesuaikan dengan isinya misalnya jenis-jenis peralatan ukuran dan
jumlah peralatanatau bahan yang akan disimpan
m.
Kebutuhan perabot
hendaknya didasarkan atas kegunaan keluwesan, kenyamanan dan aman
n.
Apabila perencanaan
sudah dibuat perlu perlu dipikirkan hal-hal berikut
1)
Siapa yang akan
memutuskan bahwa perencanaan akan fasilitas tersebut disetujui untuk
dilaksanakan, dan kapan pelaksaan tersebut akan dimulai
2)
Fasilitas apa saja yang
disetujui dan apa yang ditolak
B.
PERSONALIA
DAN STAFF ORGAISASI SUMBER BELAJAR
Personalia
dapat diartikan sebagai tenaga kerja seperti buruh ,karyawan,dan pegawai ,dari
ketiga sebutan tadi sama artinya dengan personalia/tenaga kerja,namun
masyarakat sering kali salah memahami berbeda memahami makna ketiga istilah
tersebut.Secara umum masyarakat memaknai buruh atau karyawan sebagai tenaga
kerja perusahaan , sedangkan istilah pegawai lebih dimaknai sebagai tenaga
kerja untuk pemerintahan atau pegawai negeri (Alex Nitisemito)
Manusia
atau personalia dalam sebuah organisasi merupakan bagian dari sumberdaya,
manusia/personalia memiliki peranan yang sangat vital dan penting, sumberdaya
ini akan efektif apabiladikelola dengan baik dan professional. Layaknya sebuah
organisasi ataupun perusahaan, manajemen SDM dalam dunia pendidikan juga
melalui tahap-tahap yang ada dalam perusahaan.
Teknisnya
/pelaksanaannya diatur dengan undang-undang yang berlaku. Perencanaan pegawai
pendidikan disusun melalui susunan formasi, menurut PP No.47 tahun 2000.
Formasi masing-masing satuan organisasi Negara disusun berdasarkan analisis
kebutuhan dan penyediaan pegawai sesuai dengan jabatan yang tersedia dengan
memperhatikan norma, standar prosedur yang telah ditetapkan pemerintah.
Sebelum kita membahas tentang sumber
belajar, terlebih dahulu kita mengerti apa yang dimaksud dengan teknologi
instruksional, sebab sumber belajar itu sendiri pada hakekatnya merupakan
komponen dalam kawasan teknologi instruksional tersebut.Komponen tersebut
disebut komponen sitem instruksional.
Teknologi instruksional adalah suatu
proses yang kompleks dan terpadu yang meliputi manusia, prosedur, ide,alat, dan
organisasi untuk menganalisa masalah serta merancang,melaksanakan, menilai dan
mengelola usaha pemecahan masalah dalam situasi di mana belajar itu bertujuan
danterkontrol.
Komponen sistem instruksional terdiri
dari pesan, orang, bahan, alat,teknik dan lingkungan. Pengertian dari komponen
tersebut antara lain:
1.
Pesan adalah pelajaran atau informasi yang diteruskan oleh komponen lain dalam
bentuk ide,fakta, arti dan data.
2.
Orang adalah manusia yang bertindak sebagai penyimpan,pengolah, dan penyaji
pesan. Tidak termasuk mereka yang menjalankan fungsi pengembangan dan
pengelolaan sumber belajar.
3.
Bahan adalah sesuatu (biasa pula disebut media atau software) yang
mengandung pesan untuk disajikan,melalui penggunaan alat atau pun oleh dirinya
sendiri.
4.
Alat adalah sesuatu (biasa pula disebut hardware atau perangkat keras)
yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang tersiman di dalam bahan.
5.
Teknik adalah prosedur rutin atau acuan yang disiapkan untuk orang, dan
lingkungan untuk menyampaikan pesan.
6.
Teknik adalah prosedur rutin atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan behan,
peralatan, orang, dan lingkungan untuk menyampaikan pesan.
7.
Lingkungan adalah situasi sekitar di mana pesan di terima.Tiap unsur komponen
tersebut merupakan sumber belajar bagi siswa atau sebaliknya, komponen system
instruksional atau sumber belajar tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar
siswa. Fungsi pengelolaan instruksional bertujuan mengawasi salah satu atau
lebih fungsi pengembangan atau fungsi pengelolaan lainnya untuk menjamin
pengoperasian yang efektif.
Fungsi
dan prinsip-prinsip pengelolaan organisasi sumber belajar baru dapat berjalan
apabila didukung oleh tenaga yang kompeten, dinamis, dan cukup jumlahnya.
Menurut Nitisemito (1982:14), sebuah organisasi sumber belajar harus dapat
melaksanakan penempatan pegawai secara baik sesuai dengan ungkapan yang
terkenal yaitu :”The right man in the
right place” atau “Orang yang tepat pada tempat yang tepat”. Dalam UU
sisdiknas juga telah diatur ketentuan tenaga kependidikan (personalia) yaitu
dalam bab XI tentang tenaga pendidik dan tenaga kependidikan bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan
teknisuntuk menunjang proses pendidikan (Depdiknas 2003).
Menurut Mudhoffir tenaga pengelolaan dapat di
kelompokkan sebagai berikut
1.
Pimpinan Pusat sumber
belajar
Seorang
yang memiliki akademis yang kuat ,secara structural dia bertanggung jawab
kepada PR bidang akademis, secara ideal
dia harus menguasai bidang pengembangan instruksional, ahli media, sekaligus
teknisi untuk dapat mengatur bawahannya secara menyeluruh dan mendalam, tidak
sekedar sebagai coordinator .
2.
Pengembangan
Instruksional
Pengembang
instruksional harus memiliki kompetensi dalam bidang ini dan telah memperoleh
pendidikan dan latihan khusus, memiliki pengalaman yang cukup, pengetahuan yang
luas, penampilan yang meyakinkan, dan menguasai bidang evaluasi.
3.
Ahli Media
Ahli
media hendaknya tidak menguasi teori saja akan tetapi harus terampil
memproduksi media dalam suatu organisasi sumber belajar, jadi harus memahami
kaitannya dengan pendidikan dan pengajaran. Jadi ahli media berada di garis
depan dalam program dan praktek pendidikan, dan selalu berperan serta dalam
mendorong pembaharuan proses belajar mengajar dan ikut serta dalam pengambilan
keputusan instruksional. Ahli media juga membutuhkan kerjasama dengan content
expert, teknisi dan tenaga administrasi. Ahli media seyogyanya memiliki ijazah
master atau magister di dalam bidang media dan hubungannya dengan perpustakaan,
informasi, teknologi dan komunikasi pendidikan secara kurikulum dan harus
menguasai bidangnya secara baik .
4.
Tenaga Pelayanan
Penjaminan dan Penyimpanan
Tenaga
ini bertugas dalam pelaksanaan pelayanan sirkulasi atau penjaminan bahan
perpustakaan. Tenaga pelayanan peminjaman dan penyimpanan juga bertugas
menyimpan bahan pustaka yang ada di pusat sumber belajar, ada dua
carapenyimpanan yang dapat dilakukan, yakni :
a.
Verticalfile ,
dimasukkan kedalam folder map dengan disertai label petunjuk subyeknya. Disusun
alfabetis menurut urutan subyeknya.
b.
Disimpan dalam
kotak-kotak, pada panggung kotak ditempelkan label yang menyertakan subject
heading-nya.
5.
Teknisi
Teknisi
di sini adalah teknisi yang khusus dalam media yang telah dilatih dan memiliki
cukup pengalaman kerja sebagi teknisi media. Tugasnya sebagai pembantu dan
bertanggung jawab kepada ahli media, mulai dari tehnik pemrosesan informasi dan
bahan-bahan, memproduksi grafis, display, membantu produksi program audio,
fotografi, televisi dan film, memperbaiki dan memelihara peralatan dan menjadi
operator semua peralatan yang diperlukan.
6.
Tenaga Administrasi
Tenaga
administrasi bertugas dibagian fungsi administrative,fungsi ini berhubungan
dengan cara-cara bagaimana tujuan dan prioritas program dapat tercapai,
berhubungan dengan berbagai segi program yang dilaksanakan dan melibatkan semua
staf dan pemakai dengan cara – cara yang sesuai. Hal ini meliputi beberapa kegiatan
sebagai berikut:
a.
Supervise personalia
untuk media
b.
Pengembangan koleksi
media untuk program pengajaran
c.
Pengembangan
spesifikasi pendidikan untuk fasilitas baru
d.
Pengembangan sistem
penyampaian
e.
Pemeliharaan
kelangsungan pelayanan produksi bahan pengajaran.
f.
Penyediaan pelayanan
untuk pemeliharaan bahan, peralatan dan fasilitas.
7.
Tenaga Bantu
Staf
yang bekerja dalam bidang administrasi ,pelayanan , dan pembantu
produksi.Statusnya adalah pembantu , tingkatannya lebih rendah dibanding dengan
teknisi, tugasnya seperti korespondensi, pembuatan laporan, pembuatan
bibliografi, pembukuan (book keeping account),inventarisasi, pengetikan,
pencatatan dan lain-lain sejenisnya.
Sebagai
tenaga petugas pelayanan mereka berhadapan langsung dengan pemakai dan bekerja
dalam hubungan dengan tugas-tugas seperti:
a.
Menyiapkan, memproses
dan menerima order
b.
Memproses bahan-bahan
c.
Menyimpan dan
meminjamkan bahan-bahan maupun peralatan kepada klien dan membantu menggunakan
bahan-bahan sumber belajar
d.
Membantu mngoperasikan
peralatan sampai kepada melayani kebutuhan dosen dan mahasiswa
Jumlah
tenaga personalia
Rekomendasi tentang jumlah tenaga
personel pusat sumber belajar bergantung pada beberapa hal:
1.
Pertama dan yang
terutama adalah bergantung dari jumlah pemakai.
2.
Apakah sekolah tersebut
berupa akademi yang hanya berisi atas satu fakultas saja atau universitas yang
terdiri dari banyak fakultas dan banyak disiplin ilmu
3.
Operasional program
media
4.
Apakah pusat sumber
belajar pola organisasinya terpusat atau terpisah.
5.
Bergantung dari tingkat
penggunaan sumber belajarnya.
Rasio untuk tiap sumber belajar
adalah satu orang pimpinan, satu atau lebih pengembang instruksional, sedangkan
ahli media dan teknisi setiap 250 pengunjung masing-masing satu orang dan tiga tenaga bantu orang, dan kesemuanya
merupakan tenaga tetap.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Fasilitas
fisik dalam organisasi sumber belajar berfungsi untuk menunjang dan menggalakan
kegiatan progam organisasi sumber belajaragar semua kegiatan belajar tercebut
dapat berjalan dengan efisien. Dengan fasilitas yang baik, sumber belajar
seolah memiliki kekuatan, semua peralatan berdaya guna, produksi media
meningkat dan pengunjung merasa tertarik dan makin sering datang. Perencanaan fasilitas organisasi sumber belajar
sebaiknya dibuat bersama dengan pengembang instruksional, ahli media, teknisi,
tenaga bantu,ahli kurikulum, dosen dan juga saran dari mahasiswa.
DAFTAR
PUSTAKA
Ali
Muhtadi.2005. Managemen Sumber Belajar.
Yogyakarta: UNY.
Suharsimi
Arikunto. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
diakses pada senin,20
maret 2012
ALhamdulillah terimakasih banyak ilmunya..
BalasHapus