PEMBAHASAN
ORGANISASI SUMBER BELAJAR DI PERPUSTAKAAN
A. Organisasi
Sumber Belajar
Organisasi pusat sumber
belajar atau organisasi
pembelajaran adalah suatu konsep dimana organisasi dianggap mampu untuk terus menerus
melakukan proses pembelajaran mandiri (self leraning) sehingga organisasi
tersebut memiliki ‘kecepatan berpikir dan bertindak’ dalam merespon beragam
perubahan yang muncul.
Pedler, Boydell dan
Burgoyne mendefinisikan bahwa organisasi pembelajaran adalah “Sebuah organisasi
yang memfasilitasi pembelajaran dari seluruh anggotanya dan secara terus
menerus mentransformasikan diri”. • Menurut Lundberg (Dale, 2003) menyatakan
bahwa pembelajaran adalah “suatu kegiatan bertujuan yang diarahkan pada
pemerolehan dan pengembangan keterampilan dan pengetahuan serta aplikasinya”. •
Menurut Sandra Kerka (1995) yang paling konseptual dari learning organization
adalah asumsi bahwa ‘belajar itu penting’, berkelanjutan, dan lebih efektif
ketika dibagikan dan bahwa setiap pengalaman adalah suatu kesempatan untuk
belajar.
·
Jenis-Jenis Organisasi Sumber Belajar
-
Perpustakaan
-
Laboratorium
-
Pusat Kegiatan Belajar
-
Pusat Sumber Belajar
·
Bentuk-Bentuk Organisasi Sumber Belajar
-
Pola Terpisah (independent and
decentralized)
Pola
organisasi sumber belajar yg letaknya terpisah–pisah tidak membentuk satu
kesatuan dan tiap bagian bebas mengurus bagian sendiri tanpa terikat oleh
peraturan bagian lainnya.
-
Pola Terpusat (centralized)
Pola
organisasi sumber belajar yg letaknya memusat atau berada ditengah dan
bagian–bagiannya tidak terpisah–pisah.
-
Pola
Hibrdy/campuran (combination)
Suatu
pola yang mengkombinasikan pola terpisah dengan pola terpusat
·
Tujuan organisasi sumber belajar
secara khusus
-
Menyediakan
berbagai macam pilihan instruksional
-
Menggunakan
penggunaan cara-cara belajar baru yang paling cocok untuk mencapai tujuan
program akademis dan kewajiban-kewajiban intruksional lainnya.
-
Memberikan
pelayanan dalam perencanaan, produksi, dan operasional untuk pengembangan
sistem intruksional.
-
Melaksanakan
latihan untuk para tenaga pengajar mengenai pengembangan sistem instruksional.
-
Memajukan usaha penelitian penggunaan
media pendidikan,dsb.
·
Fungsi Organisasi Pusat Sumber Belajar
Fungsi
Pengembangan sistem instruksional: untuk membuat rancangan dan pemilihan untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar
-
Fungsi Pelayanan Media
untuk
penyedia materi atau bahan instruksional yg tidak dapat diperoleh melalui
sumber komersial.
-
Fungsi administratif
berhubungan
dengan cara–cara atau metode untuk mencapai tujuan suatu program.
·
Orientasi Organisasi Pusat Sumber
Belajar
Orientasi
dalam pengembangan Organisasi PSB ini adalah dihasilkannya suatu kesepakatan
dalam konsep Organisasi PSB yaitu :
-
Pengorganisasian PSB.
-
Informasi sumber belajar.
-
Model data base jaringan PSB.
-
Sumber tenaga yang sesuai dengan
kebutuhan pengembangan jaringan.
-
Hardware dan software yang dibutuhkan
dalam pengembangan jaringan sesuai dengan perkembangan teknologi komunikasi dan
informasi.
-
Pemanfaatan evaluasi dan pengembangan
Organisasi PSB.
·
Isi Organisasi Sumber Belajar
Dalam
suatu organisasi PSB setidaknya berisikan pelayanan –pelayanan sebagai berikut
:
-
Bilik Media
Fungsi bilik media ini
adalah :
a. Menambah
koleksi rekaman video, audio, bahan berbentuk ilmiah, bahan bantu mengajar yang
baru untuk membantu proses pengajaran dan pembelajaran.
b. Mengkatalogkan
bahan audio visual dan bahan bantu mengajar untuk memudahkan dan mempercepat
pencarian dan mendapatkannya.
c. Menggalakan
guru membuat variasi pengajaran dan pembelajaran terutama pengajaran yang
menggunakan media elektronik.
-
SALC (Self Acess Learning Centre)
Fungsi SALC adalah :
a. Meningkatkan
kualitas penguasaan bahasa inggris dikalangan pelajar.
b. Menyediakan
suatu tempat yang sesuai untuk pelajar melakukan aktivitas pembelajaran.
c. Memupuk
tabiat penggunaan bahasa inggris sebagai bahasa perhubungan.
Selain itu SALC juga memiliki aktivitas antara lain
:
a. Menyediakan
bahan baru & memperbaharui bahan yg sudah ada.
b.
Menambah
dan membina bahan untuk kegunaan pelajar dan pameran.
c.
Mengadakan
sesi latihan dan kelas pemulihan.
d.
Mengadakan
fund-raising untuk tabung SALC.
-
Perpustakaan
Fungsi perpustakaan adalah :
a. Sebagai tempat mencari
bahan referensi.
b.
Sebagai
pusat membaca guna menambah pengetahuan dan kecakapan.
c.
Sebagai
tempat mendorong, membiasakan siswa belajar secara mandiri.
d.
Sarana
edukatif, informatif, riset, rekreatif.
-
Pusat
Sumber Multimedia.
Fungsi Pusat Sumber Multimedia adalah :
a. Pelajar akan mendapat
pendidikan awal terhadap teknologi pembelajaran.
b.
Memudahkan
pelajar memanfaatkan pembelajaran terkini.
c.
Menggalakan
para pelajar terbiasa dengan komputer.
d.
Menarik
minat pelajar dalam menggunakan dan mengoperasikan internet.
e.
Menyediakan
bahan bacaan yg sesuai dibaca oleh para pelajar mengenai internet dan bahan
multimedia yang lain.
f.
Menyediakan
bahan bercetak terkini tentang dunia pendidikan.
B.
Perpustakaan sebagai Sumber Belajar
Salah
satu sumber belajar yang amat dikenal adalah perpustakaan. Perpustakaan yang
dikenal selama ini adalah kumpulan buku yang ditata sedemikian rupa dengan
sistem tertentu, dan ditaruh dirak-rak buku dan siap dimanfaatkan oleh
mahasiswa, dosen, siswa, dan peserta-peserta pendidikan. Fungsi perpustakaan
sebagai suatu sumber belajar telah berkembang sedemikian rupa sehingga
perpustakaan sekarang merupakan bagian dari apa yang dinamakan Pusat Sumber Belajar
(PSB). Di dalam PSB ini ada fungsi-fungsi yang lebih luas yaitu ada
fungsi-fungsi yang sifatnya pelayanan bahan-bahan ajar yang telah tersedia,
fungsi pelatihan, produksi, konsultasi, peralatan dan perawatan. Salah satu
contoh dari struktur PSB yang ada dikampus adalah sebagai berikut :
Diagram
: Contoh Struktur Organisasi PSB di Perguruan
Tinggi.
Kriteria
untuk learning resources centre (Pusat Sumber Belajar) adalah bahan atau
material yang ada itu harus tersedia dalam jumlah dan kualitas yang cukup
sehingga setiap orang memiliki kesempatan untuk memanfaatkan dengan cukup baik.
Apa yang tersedia dalam PSB ini harus mudah diakses oleh para pengguna, artinya
calon pengguna tidak memerlukan waktu yang cukup lama untuk mencari dan
menemukan serta menggunakan sumber yang diperlukan. Dalam hal ini adalah
peraturan-peraturan pelayanan yang harus disusun sedemikian rupa sehingga
tercipta prinsip efisiensi. Di samping bisa diakses dengan mudah, bahan-bahan
ini harus relevan dengan program-program yang ditawarkan. Tentu saja ada
pilihan-pilihan lain yang membuka spectrum minat yang begitu beragam, akan
tetapi pelayanan atau bahan utama tidak boleh dinomer duakan.
Pusat
Sumber Belajar ini dapat memberikan pelayanan kepada unit-unit yang ada di
kampus, seperti : program, jurusan atau unit-unti lain yang ada di kampus.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan ialah ruang display untuk menyimpan bahan
seperti buku, CD, kaset, bahan cetak/non cetak, perangkat keras yang dapat
digunakan untuk menfungsikan perangkat lunak yang berupa program-program yang
terekam. Ruangan tersebut dapat dibagi menjadi kategori ruang bersama dan yang
bersifat individual, ruangan-ruangan yang dapat dipakai untuk mengadakan ekspos
melalui suatu media tertentu dan dihadiri oleh kelompok yang terbatas. Selain
itu perlu ada ruangan yang dapat digunakan dosen atau mahasiswa secara
individual dalam bentuk carrel yaitu
ruang-ruang tempat duduk yang mirip sebagai kotak yang terisolir antara ruang
satu dengan yang lain untuk tidak saling mengganggu. Ada carrel yang kering
terdiri dari meja, kursi, dan partisi yang hanya dapat digunakan untuk membaca
dan menulis, ada pula carrel basah, yaitu yang dilengkapi dengan perangkat
untuk bisa mendengarkan bahan belajar audio maupun audio visual, seperti tape
recorder dan alat pembaca microfiche tentu
saja untuk fasilitas yang dapat mendengarkan suara (audio) harus dipikirkan
ruangan kedap suara agar tidak mengganggu tetangga atau ruangan lain. Dilihat
dari segi fungsi, laboratorium juga merupakan dari PSB. Akan tetapi, banyak
pihak yang berpendapat bahwa secara organisatoris misalnya laboratorium IPA
tidak dimasukkan dalam PSB. Secara organisasi lembaga lebih memilih
memasukkannya sebagai bagian dari program studi.
Pusat
Sumber Belajar sebenarnya dapat memberikan pelayanan dengan membuat paket media
maupun hardware bagi ruang-ruang yang ada dikelas yang terpisah-pisah,
ruang-ruang yang demikian harus memiiki syarat : pertama ruang yang menjamin
jarak pandang yang jelas terhadap para audien atau peserta. Kedua persyaratan
yang berhubungan dengan penyediaan arus listrik. Ketiga jaminan tidak
mengganggu kelas-kelas lain. Tentu saja jaminan keamanan juga merupakan hal
yang sangat penting karena asset-aset ini asset amanah. Secara ringkas desain
suatu PSB harus dilakukan secara cermat dengan memperhitungkan jumlah calon
pemakai serta fasilitas yang tersedia. Disekolah menengah pertama dan sekolah
dasar yang kita liat dinegara-negara maju ada ruang-ruang khusus untuk
pelayanan media disamping ada yang self containet classroom atau kelas yang
sudah memuat fasilitas media. Kegiatan yang dilakukan PSB sebagaimana tercermin
dalam fungsi-fungsinya yaitu fungsi memberikan suplai, fungsi produksi, fungsi
pelayanan di PSB itu sendiri, fungsi konsultasi baik kepada mahasiswa, dosen, atau
pihak lain diluar kampus. Misalnya melalui fungsi perbaikan dan fungsi produksi
maka kegiatan yang dilakukan adalah selain menata, pembelian, mengecek,
kelengkapan sehingga apabila terjadi kehilangan, dapat diketahui,
mengidentifikasi program mana yang harus didukung PSB apakah pelayanan akan
dilakukan di PSBnya sendiri atau dikelas-kelas yang bersangkutan, melakukan
layanan jasa konsultasi untuk dosen dan pihak lain, penyimpanan di gudang
utama, fungsi layanan oprasional dan pencetakan serta duplikasi (fotocopi).
Sebagai
implikasi dari kegiatan-kegiatan tersebut perlu disusun anggaran biaya bukan
saja meliputi bahan-bahan baru untuk maintenance melainkan juga untuk
memperhitungkan recruitment atau pengadaan tenaga-tenaga yang kompeten untuk
melayani, merancang dan memikirkan pengembangan serta biaya pengadaan
pengembangan staff, baik dalam bentuk training maupun dengan mengikuti
seminar-seminar.
C. Implementasi
Organisasi Sumber Belajar di Perpustakaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Yogyakarta (FIP UNY)
Banyak
sekali sumber belajar yang dapat digunakan untuk belajar, salah satu sumber
belajar yang akan kami kaji adalah perpustakaan di Fakultas Ilmu Pendidikan
UNY. Perpustakaan FIP UNY menggunakan pola terpusat, yaitu segala peraturan dan
bentuk organisasi mengikuti peraturan Universitas Negeri Yogyakarta. Dengan
adanya pola terpusat ini, organisasi di perpustakaan FIP sangat ditentukan oleh
pihak universitas. Perpustakaan FIP yang berada dibawah naungan Subag.
Pendidikan memiliki banyak koleksi buku yang menunjang wawasan keilmuan
khususnya dalam bidang pendidikan. Perpustakaan ini merupakan jenis
perpustakaan monograf karena perpustakaan ini hanya memiliki sumber informasi
buku sebagai sumber informasinya. Perpustakaan ini sedang mengembangkan kearah
perpustakaan berbasis e-learning dengan kelas percontohan. Namun karena
terbatasnya dana dan ruang kuliah, ruang yang akan dijadikan perpustakaan
e-learning dengan kelas percontohan tersebut digunakan sebagai ruang kuliah.
Keberadaan
perpustakaan ini menjadi jantung informasi di FIP UNY yang tentunya sangat
berpengaruh signifikan terhadap kualitas pembelajaran dan lulusannya. Animo
mahasiswa ke perpustakaan cukup banyak, walaupun masih banyak juga mahasiswa
yang selama kuliah disini hanya bisa dihitung dengan jari jumlah kunjungannya
ke perpustakaan. Selain dari dalam lingkup FIP banyak juga mahasiswa dari
fakultas lain bahkan universitas lain yang mengunjungi dan mencari informasi ke
perpustakaan ini.
Bentuk
struktur dari pengelolaan perpustakaan FIP UNY adalah sbb :
Sumber:
perpustakaan fip uny
0 komentar:
Posting Komentar