Mengembangkan
Rancangan Kegiatan Belajar Orang Dewasa
1. Prinsip-prinsip
mengorganisir pengalaman belajar
Dalam mengorganisir pengalaman belajar
ada beberapa prinsip yang perlu dipenuhi. Pertama, dilakukan dari yang
sederhana ke arah yang kompleks. Misalnya, dari binatang satu ke sel binatang
yang banyak. Kedua, disusun dalam suatu susunan yang teratur (order)
berdasarkan prasyarat belajar. Prinsip ini diikuti apabila suatu pelajaran itu
mengandung banyak hukum dan prinsip-prinsip. Ketiga, menunjukkan keseluruhan
kemudian bagian-bagian. Misalnya, dalam pelajaran geografi mulai dari dunia
kemudian kepada bagian-bagian dunia. Keempat, ditunjukkan secara kronologis.
Misalnya, fakta dan ide-ide disusun secara berurutan.
Ahli-ahli
kurikulum menekankan bahwa ada tiga kriteria utama yang harus ada dalam
menyusun pengalaman belajar yang efektif. Ketiga kriteria ini adalah pertama,
adanya kontinuitas. Selanjutnya disusul dengan konsekuen atau urutan dan
integrasi. Tyler mengemukakan bahwa ketiga kriteria itu diterapkan bukan untuk
pengorganisasian secara logis dari tiap pelajaran, tetapi untuk
mengorganisasian psikologis dari arga belajar.
2. Model
Rancangan Belajar
Model
Rancangan belajar adalah suatu proses perencanaan dari suatu proyeksi mengenai
arus kegiatan untuk pencapaian seperangkat tujuan belajar yang disusun secara
berururtan dan dituntun oleh kerangka konseptual, seperti langkah-langkah
pelaksanaan kegiatan belajar. Suatu model rancangan belajar adalah dibentuk
dengan pengaturan berbagai jenis satuan kegiatan dalam suatu pola yang
digambarkan oleh tema atau proses model tersebut. Keenam jenis satuan kegiatan
berikut ini ada pada suatu model :
a. Pertemuan
umum, semua peserta berkumpul dengan menggunakan berbagai pola presentasi.
b. Kelompok
kecil dengan berbagai ukuran dan berbeda tujuan.
(1) Kelompok
diskusi untuk mendiskusikan atau urunan pendapat mengenai suatu informasi yang
diperoleh dari bacaan atau dari pembicara yang mengemukakan topik tertentu.
(2) Kelompok
laboratorium, yang diorganisir dengan tujuan untuk menganalisis perilaku
kelompok atau mengeksperimenkan perilaku baru dan urunan umpak balik mengenai
pengaruh berbagai perilaku
(3) Kelompok
minat khusus, yang diorganisir berdasarkan kategori minat peserta dengan tujuan
urun pengalaman dan menjelajahi masalah-masalah yang sama.
(4) Kelompok
pemecahan masalah, kelompok diorganisir dengan tujuan untuk memecahkan masalah
yang menjadi perhatian seluruh peserta.
(5) Kelompok
perencana, yang diorganisir dengan tujuan untuk mengembangkaan perencanaan
kegiatan-kegiatan tertentu.
(6) Kelompok
istruksional, yang diorganisir dengan tujuan untuk memperoleh pelajaran melalui
para ahli dalam bidang pengetahuan, keterampilan dan pemahaman.
(7) Kelompok
peneliti, diorganisir dengan tujuan untuk mencari informasi serta melaporkannya
ada semua peserta.
(8) Kelompok
evaluasi, diorganisir dengan tujuan untuk mengembangkan usulan evaluasi yang
hasilnya kemudian dilaporkan kepada semua peserta.
(9) Kelompok
keterampilan praktis, yang diorganisir dengan tujuan untuk mempraktekkan
keterampilan tertentu.
(10) Kelompok
konsultatif, diorganisir dengan tujuan memberikan bantuan konsultasi kepada
peserta lainnya.
(11) Kelompok
operasional, diorganisir dengan tujuan melaksanakan tanggung jawab pelaksanaan
kegiatan, misalnya pengaturan ruangan, sarana belajar dan sejenisnya.
(12) Kelompok
belajar mengajar, yang diorganisir dengan tujuan bertanggung jawab untuk
mempelajari semua isi satuan pelajaran dan apa yang dipelajari disampaikan
kepada peserta lainnya.
(13) Kelompok
dua orang, yang diorganisir dengan tujuan urun pengalaman, saling melatih,
merencanakan strategi, atau saling membantu.
(14) Kelompok
tiga orang, yang diorganisir dengan tujuan untuk saling membantu satu sama
lain.
(15) Buzz
group atau kelompok yang diorganisir dalam pertemuan umum dengan tugas
mengumpulkan masalah, gagasan atau reaksi terhadap laporan.
c. Studi
terarah, bimbingan dan konsultasi individual.
d. Membaca
e. Rekreasi
dan beribadah
f. Kegiatan
persiapan
Ada
beberapa model rancangan belajar diantaranya adalah :
1. Model
organik
Model ini sesungguhnya
merupakan model andragogy yang langkah-langkahnya meliputi :
a. Menciptakan
iklim belajar
b. Menciptakan
struktur dan perencanaan bersama
c. Mendiagnosa
kebutuhan dan minat
d. Merumuskan
tujuan
e. Merancang
pola kegiatan belajar
f. Melaksanakan
kegiatan belajar
g. Mengevaluasi
hasil belajar dan mendiagnosa kembali kebutuhan dan minat warga belajar.
2. Model
operasional
Model ini merupakan
replikasi dari langkah demi langkah arus prosedur yang diperlukan yang
diperlukan dalam operasional. Misalnya, kita ingin menyampaikan mengenai
“Pengembangan Evaluasi Terhadap Pendidikan”, maka urutan yang harus diberikan
adalah :
a. Merancang
model evaluasi
b. Proses
meningkatkan teknik mengevaluasi
c. Cara
memecahkan masalah dalam evaluasi
d. Menganalisa
suatu kasus masalah dalam evaluasi
3. Model
peran
Model peran ini adalah
dengan mengidentifikasi beberapa kompetensi yang harus ditampilkan untuk peran
tertentu. Misalnya kompetensi apa yang harus dipunyai oleh seorang petugas
lapangan PLS dalam melakukan perubahan sosial di dalam masyarakat.
4. Model
fungsi
Fungsi dari suatu unit
organisasi dijadikan dasar untuk mengembangkan rancangan belajar tertentu.
5. Tematik
model
Suatu tema tertentu
misalnya ‘Kreativitas” atau “Persiapan Menghadapi Masa Depan” merupakan
tema-tema yang dapat dijadikan bahan untuk mengembangkan suatu model rancangan
belajar.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Tidak hanya pendidikan bagi
anak-anak , pendidikan bagi orang dewasa pun harus dirancang sedemikian rupa
agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik . Hal tersebut tentu tidak
mudah untuk langsung diterapkan pada proses pembalajarannya. Terlebih dahulu
kita harus melalui tahapan-tahapan yang sudah ada dan mengembangkannya
sedemikianrupa agar peserta didik dalam konteks ini adalah orang dewasa dapat
menjalani proses belajar dengan mudah.
Dalam mengonganisir pengalaman
belajar ada beberapa prinsip yang perlu dipenuhi. Pertama, dilakukan dari yang
sederhana kearah yang kompleks. Kedua , disusun dalam suatu susunan yang
teratur berdasarkan prasyarat belajar. Ketiga, menunjukkan keseluruhan kemudian
bagian-bagian.
B.
Saran
Mengingat
pendidikan semakin maju , kesulitan pun akan senantiasa dihadapi oleh peserta
didik baik dari segi lingkungan maupun proses belajarnya . Untuk itu
perancangan kegiatan belajar bagi orang dewasa harus selalu dikembangkan agar
proses pembelajaran berjalan dengan baik.
0 komentar:
Posting Komentar