A.
Strategi
Pengorganisasian Materi
Dari
segi bahan pembelajaran, guru dapat melakukan penataan atau pengorganisasian
materi, secara umum pengorganisasian materi dapat dilakukan dengan :
1.
Menata perurutan yang
logis dan sistematis,
yang didahului dengan memetakan materi pelajaran secara utuh, kemudian melihat
kaitannya satu sama lain. Dalam hal ini mungkin dilakukan dengan membuat urutan
dari fakta ke konsep, konsep ke prosedur, dan akhirnya prosedur ke prinsip.
Dapat pula seorang guru mengurutkannya dari yang mudah ke yang lebih sulit
sampai yang tersulit, dari yang sederhana ke yang lebih kompleks sampai yang
paling kompleks, yang sempit ke yang lebih luas sampai yang terluas cakupannya.
2.
Melakukan pengaitan
dengan materi/mata pelajaran lain, karena mungkin “pintu masuk” ke suatu materi
akan lebih mudah jika melalui materi lain (semacam materi pendukung atau
prasyarat). Sebagai contoh, mempelajari suatu konsep dalam IPA mungkin akan
terbantu jika melalui kaitan dengan materi pelajaran matematika, atau materi
pelajaran IPS atau penyelesaian soal cerita dalam matematika akan menjadi lebih
mudah melalui “pintu masuk” dari materi pelajaran bahasa Indonesia.
3.
Melakukan
penyederhanaan, yang dapat ditempuh dengan membatasi penggunaan kata-kata dan
istilah yang asing, belum populer, atau tidak lazim. Kalimat-kalimat dan
paragraf yang terlalu panjang diperpendek, jenis huruf dipilih yang standar dan
diperbesar (minimal font = 12).
4.
Memperbanyak contoh dan
ilustrasi yang lebih realisitik, sederhana, dan dekat dengan kehidupan siswa,
karena untuk sejumlah materi yang relatif abstrak akan mudah jika diberikan
contoh yang dekat dengan kehidupan atau diilustrasikan melalui bagan, gambar,
lukisan, peta, tabel, diagram, foto dan sejumlah ilustasi menarik lainnya.
B.
Analisis
Materi Pembelajaran
Kemampuan
menganalisis merupakan salah satu kemampuan kognitif tingkat tinggi yang
penting untuk dikuasai siswa dalam pembelajaran. Secara rinci Bloom
mengemukakan tiga jenis kemampuan analisis, yaitu :
1.
Menganalisis Unsur
-
Kemampuan melihat asumsi-asumsi yang
tidak dinyatakan secara eksplisit pada suatu pernyataan
-
Kemampuan untuk membedakan fakta
dengan hipotesa.
-
Kemampuan untuk membedakan
pernyataan faktual dengan pernyataan normatif.
-
Kemampuan untuk mengidentifikasi
motif-motif dan membedakan mekanisme perilaku antara individu dan kelompok.
-
Kemampuan untuk memisahkan
kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang mendukungnya.
2.
Menganalisis Hubungan
-
Kemampuan untuk melihat secara
komprehensif interrelasi antar ide dengan ide. Kemampuan untuk mengenal
unsur-unsur khusus yang membenarkan suatu pernyataan.
-
Kemampuan untuk mengenal fakta atau
asumsi yang esensial yang mendasari suatu pendapat atau tesis atau
argumen-argumen yang mendukungnya.
-
Kemampuan untuk memastikan
konsistensinya hipotesis dengan informasi atau asumsi yang ada.
-
Kemampuan untuk menganalisis
hubungan di antara pernyataan dan argumen guna membedakan mana pernyataan yang
relevan mana yang tidak.
-
Kemampuan untuk mendeteksi hal-hal
yang tidak logis di dalam suatu argumen.
-
Kemampuan untuk mengenal hubungan
kausal dan unsur-unsur yang penting dan yang tidak penting di dalam perhitungan
historis.
3.
Menganalisis Prinsip-Prinsip
Organisasi
-
Kemampuan untuk menguraikan antara
bahan dan alat
-
Kemampuan untuk mengenal bentuk dan
pola karya seni dalam rangka memahami maknanya
-
Kemampuan untuk mengetahui maksud
dari pengarang suatu karya tulis, sudut pandang atau ciri berfikirnya dan
perasaan yang dapat diperoleh dalam karyanya.
-
Kemampuan untuk melihat teknik yang
digunakan dalam menyusun suatu materi yang bersifat persuatif seperti
advertensi dan propaganda.
C.
Manfaat Strategi Pengorganisasian Materi
1.
Manfaat bagi
Pendidik
Dengan kemampuan yang baik dalam mengorganisasi materi
seorang pendidik akan mampu menyampaikan materi sesuai rancangan yang telah
dibuat dan dapat menarik perhatian siswa serta siswa akan aktif dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran sehingga proses pembelajaran dapat berjalan efektif dan
efisien.
2.
Manfaat bagi
Peserta didik
Seorang pendidik yang memiliki kemampuan dalam mengorganisasi materi
tentu akan berdampak positif dalam
proses pembelajaran tak terkecuali peserta didik. Peserta didik akan
lebih mengerti dan pembelajaran akan membekas dalam ingatan mereka apabila
pendidik mampu memberikan materi pembelajaran yang terorganisir.
ijin copas ya pak..bermnafaat untuk sy..
BalasHapus